11 Juni 2012

2. 4 Udara


Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam difusi zat pencemar yaitu yang berhubungan dengan atmosfer dan fotografik lingkungannya. Faktor-faktor tersebut adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah dengan morfologi wilayah datar sampai bergelombang dan berbukit dimana secara umum wilayah ini berbatasan dengan laut cina selatan dan dipengaruhi oleh pasang surut. Suhu udara seperti halnya wilayah-wilayah pesisir lainnya kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki suhu udara yang relative cukup panas dengan suhu udara minimum sebesar 290C.
Kualitas udara, di Kabupaten Tanjung Jabung Timur cenderung tidak berubah dari tahun ke tahun. Di Kabupaten ini jumlah hari dengan kualitas udara kategori baik  lebih dari 70 persen. Pemantauan kualitas udara di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dilakukan bekerjasama dengan BLHD provinsi Jambi dan Pusarpedal (Pusat Sarada pengendalian Dampak Lingkungan) Serpong Tangerang memberikan bantuan dan kerjasama dalam hal pemantauan udara ambient, tetapi sampai laporan SLHD ini dibuat hasil dari pemantauan udara ambien belum diterima dario Pusarpedal tetapi dari BLHD Provinsi Jambi telah dikirimkan hasilnya. Secara umum udara ambient di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat disimpulkan hasil pemantauan memiliki mutu yang baik .
Kualitas udara juga dapat dilihat dari derajat keasaman air hujan. Dari hasil pemantauan secara nasional secara umum menunjukkan bahwa hujan asam sudah terjadi di seluruh wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kemungkinan penyebabnya adalah karena meningkatnya konsumsi batubara untuk kegiatan industri dan pembangkit tenaga listrik tenaga uap (PLTU).
Keberadaan gas rumah kaca di atmosfir juga dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara nasional.
Konsentrasi CO2 yang diukur di salah satu stasiun di sumatera cenderung meningkat pada periode 2004 - 2008. Sedangkan konsentrasi CH4 berfluktuasi antara 1.805 ppm - 1.809 'ppm pada periode yang sama. Demikian pula halnya dengan konsentrasi Ozon Total yang berfluktuasi antara 230 DU - 275 DU.
Menurunnya kualitas udara terutama disebabkan oleh penggunaan energi fosil dan biomasa oleh sektor rumah tangga, industri dan transportasi. Konsumsi energi dari ketiga sektor tersebut diperkirakan mencapai 851 juta SBM (setara barel minyak) pada tahun 2008.
Ambang batas yang ditetapkan di dalam baku mutu kualitas udara ditentukan berdasarkan kajian mendalam hasil studi-studi hubungan dosisrespons (dose-response) antara konsentrasi pencemar tertentu dan tingkat respons yang dirasakan oleh reseptor; contohnya konsentrasi pencemar yang dapat menyebabkan simptom gangguan kesehatan pada sistem atau organ manusia (misalnya gangguan pada jantung atau sistem pernafasan) atau kerusakan yang dapat dilihat pada daun-daunan tanaman.
Dampak kesehatan dan dampak lingkungan yang terjadi tergantung pada besarnya konsentrasi pencemar di udara ambien. Bila memungkinkan, pengukuran dampak dilakukan pada reseptor, tetapi pengukuran secara langsung tersebut umumnya cukup rumit dan membutuhkan biaya tinggi bila dibandingkan dengan pengukuran tingkat konsentrasi pencemar di udara ambien.
Perkiraan besarnya dampak yang terjadi diprediksi dengan melihat hubungan statistik antara konsentrasi di udara ambien dengan respons gangguan kesehatan berdasarkan studi-studi dosis-respons. Oleh sebab profit pemantauan pencemar di udara ambien sangat penting untuk rnengevaluasi tingkat konsentrasi yang terpajan pada reseptor. Data tersebut kemudian digunakan untuk mengevaluasi dan mengestimasi besaran dampak kesehatan dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pencemar tertentu.
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi. Kualitas udara ambient yang dilakukan mewakili empat kriteria yaitu daerah Industri, di kecamatan Geragai,  pemukiman, transportasi, dan perkantoran di Kecamatan Muara Sabak Barat ,  secara .umum hasil pemantauan udara ambient berada dibawah standar baku mutu kualitas udara, kecuali tingkat kebisingan industry yang mencapai angka 74,6 dB dimana standar baku mutu kebisingan yaitu 70 dB.

0 komentar:

Posting Komentar