12 Juni 2012

3.2. Pemukiman


Berdasarkan lokasi permukiman, maka jumlah rumah tangga yang tinggal di lokasi permukiman sederhanya sebanyak 19.773 rumah tangga, kumuh 12.260 rumah tangga sedang dilokasi pasang surut 27.857 rumah tangga.
 
Sebanyak 18.426 rumah tangga memanfaatkan sumber air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, 3.459 rumah tangga menggunakan sumur dan 495 rumah tangga menggunakan air kemasan, terlihat pada tabel 3.7.
Kebutuhan air bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan permasalahan utama bagi kabupaten ini. Dimana dengan keterbatasan sumberdaya air bersih yang terdapat dikabupaten ini menyebabkan banyak penduduk terutama yang kepelosok-pelosok desa tidak mampu dijangkau oleh pelayanan PDAM. Pengelolaan air bersih oleh PDAM secara umum hanya mampu melayani untuk wilayah perkotaan saja serta wilayah-wilayah strategis Iainnya yang memiliki tingkat perkembangan Iebih pesat dibandingkan dengan wilayah Iainnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur seperti Kota Kecamatan Geragai, Kawasan Perkantoran, Kota Kecamatan Muara Sabak Timur dan beberapa kota-kota kecamatan Iainnya.
Sementara pada umumnya penduduk yang tidak terlayanai oleh PDAM, untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih banyak menggunakan bak penampungan air hujan, sumur bor, dan untuk masyarakat yang tinggal dipinggiran sungai menggunakan air sungai untuk keperluan air bersih sehari-hari yang kondisinya secara umum tidak layak lagi untuk dijadikan sebagai sumber air bersih bagi penduduk setempat.
Berdasarkan cara pembuangan sampahnya, rumah tangga di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagian besar di bakar 14.193 rumah tangga dan hanya 1.693 rumah tangga diangkut untuk selanjutnya dibuang berbagai tempat, seperti terlihat pada tabel 3.8
Selain masalah air bersih, persampahan juga menjadi factor permasalahan utama bagi lingkungan hidup suatu daerah. Dimana sama seperti halnya air bersih, untuk persampahan juga pemerintah daerah melalui dinas/instansi yang menanganinya hanya mampu melayani wilayah perkotaan saja, sementara untuk masyarakat lainnya dalam hal pengelolaan sampah banyak menggunakan sistem pengelolaan secara tradisional yaitu melalui proses pembakaran, /andfill/penimbunan bahkan ada yang langsung membuang ke wilayah sungai. Untuk hal ini tentunya mengenai penanggulangan masalah persampahan dimana kedepannya dengan berkembangnya jumlah penduduk ,yang terus meningkat sebesar 5,2 % pertahun maka meningkat pula produksi sampah sebesar 5,2% pertahun untuk sampah rumah tangga, pelayanan persampahan oleh pemerintah dan sosialisasi tentunya harus lebih ditingkatkan guna mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, aman dari penyakit dan sejahtera, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

 

 
 
Selain persoalan air bersih dalam konteks pemukiman pemerintah juga dihadapi dengan kondisi sanitasi keluaraga. Hingga saat ini kawasan perkotaan merupakan wilayah yang memiliki fasilitas buang air besar perkeluarga tertinggi , dimana hitungannya telah baru mencapai 41,79 %. 
         

0 komentar:

Posting Komentar